Laskar PeLacur ( sepenggaL Penuturan )

Sorak-sorai kemeriahan malam itu seakan menambah semaraknya kedukaan anak mucikari. Mereka yang sengaja mengunci kebahagiaan yang asli dalam hiruk-pikuk tuntutan yang telah mereka pilih untuk tetap menempelkan nyawa-nyawa pada raga-raganya. Asli, ini jelas-jelas menceburkan mereka dalam keaslian berbagai kepalsuan.

Malam, hanya malam yang asli yang membuat mereka hidup. Selebihnya mati menjadi mumi. Malam saja yang katanya hidup nyata-nyata membuat mereka tak hidup dalam keaslian. Apalagi dengan pagi, siang, sore yang memang sudah mati mengeras dibalsem dilipat rapat dengan kain ketat dan terpatri dalam peti. Lebih nyata dan asli untuk tak ditempati sebagai pribadi.

Mereka menikmati ini. Menikmati kenikmatan-kenikmatan yang tak akan mereka dapatkan disurga. Katanya.

Musik-musik distorsi penggugah selera mengiringi dentuman nafas yang sangat lekat menempel pada hidung-hidung mereka. Sesekali meninggalkan kecupan hangat pada saat itu dan sepertinya tidak akan hangat lagi jika menilik cinta yang sengaja mereka ciptakan hanya untuk durasi 1 jam. Mengharapkan keintiman tanpa konflik adalah tidak realistis. Disini tak ada kidung penambal duka. Hanya bayaran yang akan menambal luka.

Tak mau tahu dengan status pria-pria pelanggan tubuhnya. Karena tidak ada pentingnya untuk menceritakan status di rumah bordil. Hanya akan menabung kelanjutan beberapa pertanyaan. Kalaupun diperhitungkan, toh tidak akan mampu mengembalikan keaslian hidup mereka. Dan inilah yang sekarang mereka sebut asli.

“ kondom ? “

“ asli, anti bocor “ jawab pelanggan yang siap merajai ketidakberdayaan mereka.

Berharap bahwa tidak ada yang bocor selain rahasia kedukaan-kedukaan mereka.

Disinilah mereka titipkan kehidupan yang tak hidup, kematian yang tak mati, kenyataan yang tak nyata, keraguan yang tak ragu, kesepian yang tak pernah sepi, keuntungan yang buntung, kenikmatan yang tak nikmat membawa kepalsuan yang tidak palsu. Asli.

“ Ada hal yang tidak ingin kami lepaskan ...”

2 uneg - uneg:

Nastiti Bagusatmaja mengatakan...

Saya menyukai bahasa Anda...
Tingkat tinggi Roro!!
Ampuunnn dach bahasnya!!!
Gudjob adinda...^^

R. R. Febrina Dyah mengatakan...

saya juga menyukai anda..( hloooh..)

Posting Komentar