“Apakah Adam masih mencintai Hawa?” tanya seorang gadis dengan nada berbisik cenderung mendesah. Lalu aku jawab dengan pertanyaan lain, “lantas apakah kau pernah mendengar mereka bertengkar?”.
Kami berdua terdiam saling berpandangan menunggu jawaban untuk sebuah pembenaran.
Adam dan Hawa. Mereka berdua terdengar saling mencintai, yang belum pernah terdengar adalah kebenaran apakah mereka akhirnya menyendiri atau bersatu kembali? Alasan itulah yang membuat gadis itu untuk tidak meliarkan perasaannya. Dia telah mencintai seorang pria, bahkan beberapa pria terdahulu. Dan tidak satupun dia bakar, dia hanya menyalakan cintanya.
Sebenarnya dia tidak pernah bermain dengan api, tapi selalu terbakar. Terbakar perasaan yang bergesekan lalu hambar. Seperti menanam bunga di pekarangan tetangga, tidak pernah yakin dengan kelangsungan hidupnya karena tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya mengagumi dan sesekali menyirami.
Yang dia inginkan hanyalah adanya Adam yang selalu bersahaja dengan kesetiaan, sedikit bergejolak tapi menentramkan. Untuk sekedar tau bahwa Hawa selalu berharap cinta yang memberi nyawa pada tiap harapannya. Dan dia tidak ingin mendengar ucapan 'aku pernah mencintaimu' dari adam karena itu menandakan bahwa sekarang adalah asap dari cinta yang tidak pernah dia bakar. Menguap bersama udara.
@kicauan16
