untuk menghindari kesalahan waktu sapaan maka saya putuskan untuk mengucapkan
assalamu alaikum wr.wb.
asal usul pembuatan laporan ini adalah tuntutan skenario mata kuliah Operasi Riset.
dengan sedikit keterpaksaan dan banyak keterbatasan maka kami persembahkan laporan penelitian ini untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Operasi Riset.
Mohon maaf atas segala kekurangan dan kelebihan dalam pembuatan laporan ini karena koneksi internet yang tidak bersahabat (padahal sudah pake
IHATESLOW )
:D
dan terima kasih atas bimbingan serta apresiasinya pak
Reza Kusuma
Selamat Membaca, semoga bermanfaat *backsound: Queen - we're the champion
PEND. MATEMATIKA 6 C
LAPORAN RISET
Matakuliah Operasi Riset
Dosen Pengampu Reza Kusuma Setyansah, M.Pd
MAKSIMASI BIAYA TRANSPORTASI DALAM BISNIS DISTRIBUSI MATERIAL BANGUNAN DUSUN PURWODADI DESA PURWODADI KECAMATAN KARANGMOJO KABUPATEN MAGETAN
Oleh
ENIK YULIANA 09411.104
FEBRINA DYAH T.D. 09411.116
FINO WARIANTO 09411.121
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MIPA
IKIP PGRI MADIUN
2012
- DESKRIPSI EKSPERIMEN
MAKSIMASI BIAYA TRANSPORTASI DALAM BISNIS DISTRIBUSI MATERIAL BANGUNAN DUSUN PURWODADI DESA PURWODADI KECAMATAN KARANGMOJO KABUPATEN MAGETAN
DESKRIPSI EKSPERIMEN
Manusia yang selalu membutuhkan makan, pakaian dan perumahan, ternyata dapat menciptakan berbagai peluang usaha yang menjanjikan. Bisnis makanan, bisnis pakaian serta bisnis properti menjadi contoh peluang usaha yang muncul seiring dengan permintaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
Salah satu bisnis yang saat ini berkembang pesat yaitu bisnis properti, kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal menjadikan peluang usaha ini dicari masyarakat. Saat ini peluang usaha properti, tidak hanya fokus membangun rumah dan menjualnya saja. Masih banyak peluang dalam binis properti yang dapat dicoba, salah satu bisnis yang mendukung kebutuhan properti seperti bisnis bahan bangunan juga memiliki prospek pasar yang cukup besar. Karena selama masih ada pembangunan rumah, kantor, sekolah, serta gedung lainnya, bahan bangunan seperti besi, semen, cat, keramik, dan kayu akan terus dibutuhkan pasar.
Konsumen
Sasaran pasar bisnis bahan bangunan adalah masyarakat umum yang sedang merencanakan pembangunan rumah, atau pembangunan gedung lainnya. Selain masyarakat umum, target pasar yang lebih luas seperti kontraktor proyek bangunan serta beberapa pelaku bisnis properti dapat dijadikan sebagai jaringan untuk memperoleh konsumen yang memerlukan bahan bangunan. Karena pelaku bisnis properti, membutuhkan material dan bahan bangunan untuk memenuhi permintaan perumahan dari konsumennya.
-
PENGAMATAN
Dalam operasi riset yang dilakukan, guna memperoleh informasi terkait dengan data yang dibutuhkan, maka selain dengan melakukan tinjauan langsung kita juga menggunakan metode wawancara terhadap pemilik bisnis material jadi. Wawancara dilakukan pada:
Hari/Tanggal : Sabtu, 19 Mei 2012
Pukul : 11.00 WIB
Tempat : Dsn. Purwodadi, Ds. Purwodadi, Kec. Karangmojo, Kab. Magetan
Narasumber : Eko Purnomo
Sulastri ( Istri Bapak Eko Purnomo)
- Keduanya mengelola 4 Toko material di daerah Purwodadi
PENGUMPULAN DATA
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, agar permasalahan tidak terlalu luas maka dalam riset ini hanya dibatasi tentang biaya transportasi yang dibutuhkan dari ketiga gudang tersebut terhadap jenis barang produksi.
Toko A
Jenis material : Semen dan Pasir
Jenis : Tiang
Kapasitas toko : 35 buah per minggu
Tempat tujuan : Madiun, Ngawi, Magetan, dan Caruban
Biaya transportasi :
Tempat Tujuan Biaya Transportasi
Madiun Rp. 40.000,00
Ngawi Rp. 60.000,00
Magetan Rp. 45.000,00
Caruban Rp. 70.000,00
Toko B
Jenis material : Semen dan Pasir
Jenis : Lisplang
Kapasitas ko toko : 20 buah per minggu
Tempat tujuan : Madiun, Ngawi, Magetan, dan Caruban
Biaya transportasi :
Tempat Tujuan Biaya Transportasi
Madiun Rp. 68.000,00
Ngawi Rp. 70.000,00
Magetan Rp. 69.000,00
Caruban Rp. 50.000,00
Toko C
Jenis material : Semen dan Pasir
Jenis : Loster
Kapasitas Toko : 55 buah per minggu
Tempat tujuan : Madiun, Ngawi, Magetan, dan Caruban
Biaya transportasi :
Tempat Tujuan Biaya Transportasi
Madiun Rp. 59.000,00
Ngawi Rp. 45.000,00
Magetan Rp. 68.000,00
Caruban Rp. 66.000,00
Toko D
Jenis material : Semen dan Pasir
Jenis : Balok
Kapasitas Toko : 40 buah per minggu
Tempat tujuan : Madiun, Ngawi, Magetan, dan Caruban
Biaya transportasi :
Tempat Tujuan Biaya Transportasi
Madiun Rp. 55.000,00
Ngawi Rp. 70.000,00
Magetan Rp. 75.000,00
Caruban Rp. 72.000,00
TABEL 1
FAKTOR-FAKTOR PENGARUH PENGAMATAN (ALL ITEM)
Faktor-faktor Toko A Toko B TokoC TokoD
Jenis material Semen dan Pasir Semen dan Pasir Semen dan Pasir Semen dan Pasir
Jenis yang di butuhkan Tiang Lisplang Loster Balok
Pekerja 3 orang 2 orang 1 orang 2 orang
Biaya transportasi
Madiun Rp. 40.000,00 Rp. 68.000,00 Rp. 59.000,00 Rp. 55.000,00
Ngawi Rp. 60.000,00 Rp. 70.000,00 Rp. 45.000,00 Rp. 70.000,00
Magetan Rp. 45.000,00 Rp. 69.000,00 Rp. 68.000,00 Rp. 75.000,00
Caruban Rp. 70.000,00 Rp. 50.000,00 Rp. 66.000,00 Rp. 72.000,00
TABEL 2
PENGUMPULAN DATA
Ke /
Dari |
Madiun |
Ngawi |
Magetan |
Caruban |
Kapasitas
Produksi |
Toko A |
40 |
60 |
45 |
70 |
35 |
Toko B |
68 |
70 |
69 |
50 |
20 |
Toko C |
59 |
45 |
68 |
66 |
55 |
Toko D |
55 |
70 |
75 |
72 |
40 |
Kebutuhan
Pabrik |
50 |
35 |
35 |
30 |
150 |
Keterangan :- Biaya transportasi( dalam Ribuan)
ANALISA DATA
I. METODE NWC
Ke /
Dari |
Madiun |
Ngawi |
Magetan |
Caruban |
Kapasitas
Produksi |
Toko A |
35 40 |
60 |
45 |
70 |
35 |
Toko B |
15 68 |
5 70 |
69 |
50 |
20 |
Toko C |
59 |
30 45 |
25 68 |
66 |
55 |
Toko D |
55 |
70 |
10 75 |
30 72 |
40 |
Kebutuhan
Pabrik |
50 |
35 |
35 |
30 |
150 |
Biaya transportasi : (35.40)+ (15.68)+ (5.70)+ (30.45)+ (25.68)+ (10.75)+ (30.72) = 8.730.000,00
Jadi berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode NWC didapatkan bahwa biaya transportasi yang dibutuhkan keempat Toko tersebut adalah Rp.8.730.000,00
II. METODE VAM
Untuk menghitung total biaya transportasi yang dibutuhkan dari keempat kolam, kita menggunakan metode transportasi.khususnya metode VAM(Vogel’s Approximation Method). Metode VAM sendiri merupakan metode yang lebih mudah dan lebih cepat untuk mengatur alokasi(dalam hal ini adalah biaya transportasi) dari beberapa sumber ke daerah tujuan. Dalam riset ini kita data yang dibutuhkan yaitu biaya transportasi dari masing-masing jenis produksi, kapasitas produksi, tenpat tujuan serta kebutuhan tempat tujuan.
TABEL 3
ANALISA DATA
TABEL 3.1 LANGKAH PERTAMA
Dimisalkan : Madiun = P, Ngawi = Q, Magetan = R, dan Caruban = S
|
P |
Q |
R |
S |
Kapasitas
Produksi |
Perb.Baris |
Toko A |
40 |
60 |
45 |
70 |
35 |
6 |
Toko B |
68 |
70 |
69 |
50 |
20 |
18 |
Toko C |
59 |
45 |
68 |
66 |
55 |
14 |
Toko D |
55 |
70 |
75 |
72 |
40 |
15 |
Kebutuhan
Pabrik |
50 |
35 |
35 |
30 |
Pilihan XAR = 35
Hilangkan kolom R |
|
|
perb. Kolom |
15 |
15 |
23 |
16 |
|
|
TABEL 3.2 LANGKAH KEDUA
Ke /
Dari |
P |
Q |
S |
Kapasitas |
Perb.Baris |
Toko A |
40 |
60 |
70 |
0 |
20 |
Toko B |
68 |
70 |
50 |
20 |
18 |
Toko C |
59 |
45 |
66 |
55 |
14 |
Toko D |
55 |
70 |
72 |
40 |
15 |
Kebutuhan
Pabrik |
50 |
35 |
30 |
Pilihan XAP = 0
Hilangkan baris A |
|
perb. Kolom |
15 |
15 |
16 |
|
|
TABEL 3.3 LANGKAH KETIGA
Ke /
Dari |
P |
Q |
S |
Kapasitas |
Perb.Baris |
Toko B |
68 |
70 |
50 |
20 |
18 |
Toko C |
59 |
45 |
66 |
55 |
14 |
Toko D |
55 |
70 |
72 |
40 |
15 |
Kebutuhan
Pabrik |
50 |
35 |
30 |
Pilihan XCQ = 35
Hilangkan kolomQ |
|
perb. Kolom |
4 |
25 |
16 |
|
|
TABEL 3.4 LANGKAH KEEMPAT
Ke /
Dari |
P |
S |
Kapasitas |
Perb.Baris |
Toko B |
68 |
50 |
20 |
18 |
Toko C |
59 |
66 |
20 |
7 |
Toko D |
55 |
72 |
40 |
17 |
Kebutuhan
Pabrik |
50 |
30 |
Pilihan XBS = 20
Hilangkan baris B |
|
perb. Kolom |
4 |
16 |
|
|
TABEL 3.5 LANGKAH KELIMA
Ke /
Dari |
P |
S |
Kapasitas |
Perb.Baris |
Toko C |
59 |
66 |
20 |
7 |
Toko D |
55 |
72 |
40 |
17 |
Kebutuhan
Pabrik |
50 |
10 |
Pilihan XDP = 40
Hilangkan baris D |
|
perb. Kolom |
4 |
6 |
|
|
TABEL 3.6 LANGKAH KEENAM
Ke /
Dari |
P |
S |
Kapasitas |
Perb.Baris |
Toko C |
59 |
66 |
20 |
7 |
Kebutuhan
Pabrik |
10 |
10 |
Pilihan XCP = 10
Pilihan XCS = 10 |
|
perb. Kolom |
|
|
|
|
Matriks Hasil Alokasi dengan metode VAM ( TABEL OPTIMAL )
Ke /
Dari |
Madiun |
Ngawi |
Magetan |
Caruban |
Kapasitas
Produksi |
Toko A |
40 |
60 |
35 45 |
70 |
35 |
Toko B |
68 |
70 |
69 |
20 50 |
20 |
Toko |
10 59 |
35 45 |
68 |
10 66 |
55 |
Toko D |
40 55 |
70 |
75 |
72 |
40 |
Kebutuhan
Pabrik |
50 |
35 |
35 |
30 |
150 |
Biaya transportasi :
(10.59) + (40.55) + (35.45) + (35.45) + (20.50)+ (10.66) = 7.600.000,00
Jadi berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode VAM didapatkan bahwa biaya transportasi yang dibutuhkan ketiga kolam tersebut adalah Rp 7.600.000,00
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KESIMPULAN
• PERBANDINGAN BIAYA
Metode NWC : Rp 8.730.000,00
Metode VAM : Rp 7.600.000,00
Dari perbandingan kedua metode diatas, metode yang menghasilkan penghitungan paling optimal adalah metode VAM, hasil penghitungannya pun mendekati biaya sesungguhnya.
• DARI PENGHITUNGAN DIATAS DAPAT DISIMPULKAN
TOKO A: Sebaiknya toko A mengurangi pengiriman ke Madiun, Ngawi atau Caruban dan mengirim ke Magetan, yaitu mengirim material ke Magetan sebanyak 35 buah
TOKO B: Sebaiknya toko B menghentikan pengiriman material keMadiun, Ngawi atau Magetan dan menambahkan pengiriman ke Caruban sebanyak 20 buah.
TOKO C: Sebaiknya toko C melakukan pengiriman material ke Madiun sebanyak 10 buah, Ngawi sebanyak 35 buah dan Caruban sebanyak 10 serta menghentikan pengiriman ke Magetan.
TOKO D : sebaiknya toko D menghentikan pengiriman ke Ngawi, Magetan dan Caruban serta mengirim material sebanyak 40 buah ke Madiun
DOKUMENTASI
Langsung ke TKP
Jersey-nya ----------> Bwahaha
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |