Persamaan DiferensiaL Orde Satu ( bag.pertama)

Persamaan diferensial (PD) orde satu merupakan bentuk PD yang paling sederhana,
karena hanya melibatkan turunan pertama dari suatu fungsi yang tidak diketahui. Jika
dalam persamaan tersebut variabel bebas dan variabel tak bebasnya berada pada sisi
yang berbeda dari tanda persamaannya, maka disebut PD yang terpisah dan untuk
menentukan selesaiannya tinggal diintegralkan. Jika tidak demikian, maka disebut
PD tak terpisah. Suatu PD orde satu yang tak terpisah biasanya dapat dengan mudah
dijadikan PD terpisah melalui penggantian (substitusi) dari salah satu variabelnya.

2.1 Persamaan diferensial terpisah
Banyak PD orde satu yang dapat direduksi ke dalam bentuk
(1) g(y)y’ = f(x)
dengan menggunakan manipulasi aljabar. Karena
y’ = dy/dx,
maka kita lebih sering menuliskan (1) sebagai

(2) g(y) dy = f(x) dx.
Karena dalam persamaan (2) variabel x dan y terpisah, yakni masing-masing berada
pada sisi yang berlainan, maka persamaan (2) disebut PD variabel terpisah, atau
secara singkat cukup dinamakan persamaan terpisah.
Dengan melakukan pengintegralan pada dua sisinya, diperoleh

(3) g( y)dy = f (x)dx + c.
Jika kita menganggap bahwa f dan g fungsi-fungsi yang kontinu, maka integral dalam
(3) ada, dan dengan mengevaluasi integral ini kita dapat memperoleh selesaian
persamaan (1).

Contoh 1
Selesaikan PD:
9yy’ + 4x = 0.
Penyelesaian:
Dengan pemisahan variabel akan diperoleh
9y dy = -4x dx.
Dengan pengintegralan pada masing-masing sisinya akan diperoleh selesaian umum...
Contoh 2
Selesaikan PD:
y’ = 1 + y2.
Penyelesaian:
Dengan pemisahan variabel dan pengintegralan akan diperoleh...
Contoh 3
Selesaikan PD:
y’ = -2xy.
Penyelesaian:
Dengan pemisahan variabel diperoleh..

Kita, KaLian dan Saya

Kata orang kita sahabat, kata saya juga
Memang belum lama, baru beberapa tahun lalu
Mulanya hanya terlintas dan dengan obrolan terbatas
Lalu saling menyodorkan aib yang terpaksa kita banggakan
Kemudian saling mencela
hingga kita mulai menyadari betapa indahnya persahabatan kita dengan segala aib yang tercipta
rasakan tiap cela yang sempat kita diskusikan
begitu ramah kawan, sangat ramah

kapan terakhir kali kita menggila?
Kegilaan kita takkan pernah berakhir bukan?
Dan menggilalah bersamaku lagi
Ingat betapa romantisnya saya..........

Cara Membuat Esai yang Baik dan Sistematis

menurut wikipedia:
Jika dipetakan mengenai langkah-langkah membuat esai, bisa dirunut sebagai berikut:

1. Menentukan tema atau topik
2. Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas
3. Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan jelas
4. Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya.
5. Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai tersebut.
6. Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa yang seharusnya (memang) bersikap netral.
7. Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.


saya kurang mengerti di point kedua, tolong dong anda berikan contoh menulis essay yang benar, lengkap dan sistematis (yang kurang lebih 1000 kata)

kemudian jikalau ada kutipan dari buku, bagaimana saya menuliskannya dan apakah memakai daftar pustaka?? klo ada di mana saya letakkan daftar pustaka, apakah di halaman yang sama atau di halaman yang berbeda
2. membuat garis besar ide-ide yang akan kita bahas

Misal saudara mau buat essay dengan tema: Keterlibatan Tuhan terhadap Kaum Miskin

garis besar ide-idenya:
1. Tuhan dan Kaum Miskin dalam Budaya Timur Tengah
2. Tuhan dan Kaum Miskin dalam Kisah Kitab Suci
3. Tuhan dan Kaum Miskin dalam Jeritan Mereka yang Termarjinalkan.etc

kalau ada kutipan dari buku, diakhir kata/kalimat yang dikutip biasanya diberi catatan kaki (Inset, reference, footnote, insert, kalau sudah keluar angka pada halaman paling bawah, tulis nama pengarang, judul buku (ditulis miring), penerbit, kota terbit, tahun. halaman dari kata/kalimat yang saudara tadi kutip.

jika mau diberi daftar pustaka, silakan lihat catatan kaki yang sudah saudara buat.
Pembuatan daftar pustaka biasanya dibuat pada halaman yang paling belakang, diurutkan sesuai dengan abjad. misal:
Anan, Bandirto.1976. Zamrud Katulistiwa. Merapi. Yogyakarta.
Sudibyo, Bambang (Nama di balik).1980. Era Orde Baru (judul buku dibuat miring). Kanisius. Yogyakarta

Struktur sebuah esay terdiri dari 3 tiga bagian:
1. Pengantar/Pengenalan (5% dari total essay)Biasanya 1 - 2 paragraf yang berisikan satu atau lebih hal-hal berikut ini: definisi masalah, pembatasan asumsi, istilah-istilah teknis yang digunakan dan tujuan penulisan, yang bisa menjelaskan secara seksama sebuah dalil yang kita ungkapkan.
2. Pembahasan/Argumentasi (85%-90% dari total esay)Bagian utama dari sebuah esay yang ditujukan untuk mengungkapkan bukti-bukti dalam bentuk: (a) logika penalaran pribadi, (b) teori-teori yang ada, atau (c) secara empiris melalui penelitian, yang relevan dengan masalah yang kita bahas. Dalam bagian ini kita memerlukan contoh-contoh, logika, teori, hasil penelitian yang masuk akal dan relevan dengan pernyataan-pernyataan yang tegas.Lebih baik lagi seandainya kita menyisipkan teknik devil's advocate atau kontra argumentasi dalam setiap pernyataan-pernyataan yang kita buat sehingga esay kita menjadi sulit untuk diserang.Dalam hal ini kita juga perlu mengumpulkan banyak bacaan dari topik yang dibahas dengan tentunya harus mencantumkan referensi-referensi. Hindari plagiarisme!Seandainya kita tidak bisa mendapatkan contoh-contoh dari teori, media, internet atau sumber-sumber yang lain, masukkan contoh-contoh dari pengalaman pribadi atau contoh praktis.
3. Penuntup/Kesimpulan (5%-10% dari total esay)Panjangnya penutup atau kesimpulan tergantung dari bagaimana kita menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kita ungkapan dalam bagian definisi masalah pada bagian pembukaan. Jawaban-jawaban ini sebenarnya berkaitan dengan bukti-bukti yang kita bahas pada bagian argumentasi/pembahasan yang masih dalam kerangka tujuan penulisan. Lebih baik lagi, kalau ada penekanan terhadap argumentasi yang paling kuat yang paling dikuasai pada bagian pembahasan.


Panduan Dasar Menulis Esai

Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Berikut ini
panduan dasar dalam menulis sebuah esai.

Struktur Sebuah Esai

Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf:
1. Paragraf pertama: Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis ini harus
dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca
diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik.

2. Paragraf kedua sampai kelima: Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat
pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-
masing sub topik.

3. Paragraf kelima (terakhir): Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub topik yang telah
dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk meyakinkan pembaca


Langkah-langkah membuat Esai

1. Memilih Topik

Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siap
untuk menuju langkah berikutnya.

Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika
hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis
khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai
contoh, bila topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran
umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik
ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia. Setelah anda yakin akan apa yang anda tulis, anda
bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.

Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya anda memiliki kebebasan memilih topik
yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai anda jauh lebih kuat dan berkarakter.

2. Tentukan Tujuan

Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda
percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu?
Apapun topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.

3. Tuliskan Minat Anda

Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat anda. Semakin banyak subyek yang
anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling
anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang anda lakukan? Mungkin ada beberapa yang
menarik untuk dijadikan topik. Jangan mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di
kepala.

4. Evaluasi Potensial Topik

Jika telah ada bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda harus
mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan.
Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik yang anda pilih.

Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang anda tulis. Sama halnya dengan kasus
dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu memikirkan bentuk naskah yang anda tulis.

5. Membuat Outline

Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah format yang
terorganisir.
1. Mulailah dengang menulis topik anda di bagian atas
2. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar diantaranya
3. Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud:
• Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik
• Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca
• Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut
4. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi
yang mendukung ide utama

6. Menuliskan Tesis

Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah
menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali outline yang telah anda buat, dan memutuskan poin
penting apa yang akan anda buat. Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian:
• Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia
• Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang
panjang untuk memberantasnya, dst.


7. Menuliskan Tubuh Esai

Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan dan
memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah anda pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada
outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.

Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa:
• Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda adalah: “Pemberantasan korupsi di
Indonesia”, anda dapat menuliskan: “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang
lama”
• Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris.
• Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan
atau diskusi
• Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf.
• Setelah menuliskan tubuh tesis, anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.


8. Menulis Paragraf Pertama
• Mulailah dengan menarik perhatian pembaca.
• Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru untuk pembaca anda,
namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang anda buat.
• Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin yang anda maksud. Berhati-hatilah dalam
membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, anda harus menggunakannya
dengan tepat dan hati-hati.
• Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan poin anda.
• Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada pernyataan tesis anda.
• Tutup paragraf anda dengan pernyataan tesis anda.


9. Menuliskan Kesimpulan

Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir anda kepada
pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh tesis di atas)
yang menggambarkan pendapat dan perasaan anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk
menutup esai anda.


10. Memberikah Sentuhan Akhir
• Teliti urutan paragraf Mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di
tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika naskah anda menjelaskan suatu proses, anda harus bertahan
pada urutan yang anda buat.
• Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya
• Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil tulisan anda, memperkuat poin yang lemah. Baca dan baca kembali naskah anda.
• Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah anda beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal?
• Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan bebearpa kata dan frase
untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya
• Teliti kembali penulisan dan tata bahasa anda.

BELAJAR POLITIK : Macam-Macam Isme


KOMUNISME :
kalau anda punya dua sapi, anda berikan dua-duanyakepada pemerintah dan kemudian pemerinyah menjual susunya kepada anda.

SOSIALISME :
kalau anda dua punya sapi, anda berikan dua-duanya kepada pemerintah, dan kemudian pemerintah memberikan susu kepada anda

NAZISME :
kalau anda punya dua sapi, pemerintah menembak anda dan mengambil kedua sapi anda

FASISME :
kalau anda punya dua sapi, anda mengambil susunya dari kedua sapi anda dan memberikan setengahnya kepada pemerintah

NEO-DEALISME :
kalau anda punya dua sapi, anda bunuh satu, anda perah yang satunya dan buang susunya ke got

KAPITALISME :
kalau anda punya dua sapi, anda menjual satu ekor sapi dan membeli satu ekor banteng

KONCOISME :
anda punya dua ekor sapi, anda bekerja sama dengan salah satu ekor sapi untuk membunuh sapi yang lain dengan tujuan agar sapi itu tidak punya saingan dalam menghasilkan susu, sehingga susu sapi anda menjadi satu-satunya susu sapi di daerah itu

SiLuet BaLauisme

Aku menyetujui kainginanku tapi aku tidak menyetujui perasaanku

Aku mencintaimu tapi aku tidak ingin menikah denganmu

Aku biarkan perasaanku mengembang tapi selalu kukerdilkan dengan pikiran

Aku ingin selalu menuliskan kebahagiaan tapi tanganku tak mau menyuratkan

Aku tidak mengetahui segalanya tapi aku memahami sesuatu

Aku merasakan bayanganmu tapi aku tidak melihat nyatamu

Aku dapat mengisyaratkan tapi tak dapat berisyarat

Aku memeluk gugusan-gugusan kebahagiaan tapi itu tak menentramkan

Aku terus berlayar tapi tak kunjung sampai

Aku selalu menangis dan itu menyenangkan, air mata rasa kopi

Aku berlibur tapi tak ada yang menghibur

Aku berontak tapi tak ada yang hendak

Tidak ada kepastian yang ingin aku ceritakan saat ini

Masih abu-abu

Kabar suka untuk Neraka

Pagi tadi,
Malaikat surga tak lagi menaungiku
Membebaskanku dalam kebisuan
Membiarkan kematian lebih busuk
Membiarkan iblis kembali bercokol terbahak
Ulah siapa Lagi???
Haruskah aku yang menyerui
Pada hidup


Karena titik titik terusik

Siang ini,
Semakin kuat iblis- iblis mematri ketidak berdayaanku
Membungkam dalam berbagai kemeriahan
Menikam dalam ketelanjangan

Malam nanti,
Akan benar- benar mati berdiri

Surat Cinta Biru Muda

Disini. Ya. Disini. Di kantor pos. Kantor pos yang tak lagi ramai dengan surat-suratmu untuk sang kekasih, katamu diamplop surat yang sengaja ku lihat karena tidak mungkin aku mengabaikan sebaris tulisan yang terang-terang terekspose disampul amplop surat yang kau kirimkan dan yang akan ku kelola. Tiap minggu.

3 bulan lalu, terakhir kau kesini untuk membeli perangko dan tak lupa mengirim surat sejenis dengan alamat yang tak beda. Sejak saat itu aku tak lagi merasakan sehela nafasmu disini. Keberadaan ragamu disini. Tak juga amplop-amplop surat untuk sang kekasih. Apa kau sudah putus? Entahlah.

aku hanya bekerja dibagian sortir, aku penyortir yang tugasnya hanya mengelompokkan, mengurutkan surat-surat yang akan dikirim oleh tukang pos kau menyebutnya. Begitupun denganku. Aku juga menyebutnya tukang pos. Sama saja.

Andai saja aku yang menjadi tukang pos itu. Pasti aku akan tahu rumah sang kekasih yang sering kau kirimi surat. Tahu dimana kau sering melampirkan tulisanmu. Tahu kemana harus ku sampaikan surat cinta ini. Ya, surat cinta. Tahu bagaimana menyampaikan kepada sang kekasih bahwa kau benar-benar mencintainya. Cinta yang tak muluk. Dengan surat tulus yang tidak pernah tandus sebelum 3 bulan lalu. Seandainya aku tahu. Sayangnya tidak. Atau boleh aku mengetahiunya?

Aku ingat pertama kali kau menggunakan jasa kantor pos ini. Itu 2 tahun yang lalu. Tepat pertama kalinya aku bekerja di kantor pos dan suratmulah yang pertama aku layani. Selalu beramplop biru muda. Tapi tetaplah itu surat cinta. Dan untuk sang kekasih. Tidak kau sebutkan nama terang, selalu untuk sang kekasih . Bukan yang lain.

Suratmu terlihat paling pribadi dibanding surat-surat yang aku sortir. Yang jelas membedakan adalah dari amplop yang tidak berwarna coklat bungkus semen bangunan yang biasa digunakan instansi-intansi untuk suratnya. Hanya kau yang masih setia mengirimkan surat cinta untuk sang kekasih. Yang lain hanya surat resmi dan dinas yang setia dengan formalitasnya. Itu yang selalu ku ingat. Kesetiaanmu. Kesetiaan dengan kantor pos, kesetiaan dengan amplop biru muda, kesetiaan dengan sang kekasih.

Dimana kau sekarang wahai pengirim surat untuk sang kekasih? dimana sekarang kau kirimkan surat cinta warna biru muda itu? Sudahkah pindah alamat? Tidak. Kau masih setia bukan? Berkunjunglah kesini tiap seminggu, seperti dulu. Supaya aku tetap bisa merasakan kesetiaanmu.

***

“ alhamdulillah “ kelegaanku terasa berbaur dengan kesetiaanmu. Hari ini kau kembali mengirimkan surat cinta. Setelah sekian lama vakum dari kesetiaan yang aku deskripsikan.

Tidak terlihat kesetiaan itu pudar dari seraut wajah yang kau pasang hari ini. Walaupun sempat samar selama 3 bulan. Meragukan kesetiaan. Dan hari inilah kau buktikan lagi kesetiaan yang sempat aku sangsikan. “ masih menerima surat cinta warna biru muda kan? “ pertanyaannya seolah mempertegas ketiadaannya selama ini. “ masih kok, masih banget mbak. Lama nggak ngirim surat? Putus ya? “ godaanku ditanggapinya dengan tertawa renyah. Dan kami tertawa bersama. Seakan saling kenal dan menganggap ini adalah lelucon.

Tidak ada niatanku untuk mengorek urusan pribadinya dengan sang kekasih. Tidak ada niat untuk menanyakan kekosongannya selama 3 bulan lalu. Aku hanya ingin tetap menikmati kesetiaannya dengan sang kekasih. Kesetiaan yang berkecukupan menurutku.

Sesekali aku sempat berpikir betapa beruntungnya sang kekasih itu. Betapa dia bisa sangat menikmati kesetiaan gadis pengirim surat cinta biru muda. Jangankan sang kekasih, aku saja yang hanya menikmati amplop biru muda sudah sangat menikmati betapa kesetiaan yang tak kunjung lekang justru semakin matang. Beruntung sekali kau sang kekasih. Betapa hidupmu sangat berkecukupan dengan kesetiaan-kesetiaan yang dia sampaikan. Dan betapa tak sanggupnya aku melukiskan kesetiaanmu pengirim setia, surat cinta biru muda.

Tidak Beruntungnya, suatu hari salah seorang tukang pos yang kebetulan sering mengirim surat cinta biru muda sedang tidak masuk dengan alasan anaknya opname di Rumah sakit. Disini aku mempunyai kesempatan menggantikan tugas mengantarkan surat cinta yang memang sudah lama aku impikan, penuturanku sedikit berlebihan untuk sekedar tugas antar mengantar surat. Tapi itulah kenyataannya. Moment ini sangat sakral bagiku. Tidak akan datang berkali-kali. Satu kalipun jarang.

Perumahan umum ‘Serasi ’ no.16 B, Jalan Kusuma Bangsa, Surabaya. Itulah alamat yang harus kutuju. Alamat surat cinta biru muda harus kuberikan. Alamat sang kekasih. Tepat sekali. Sebentar lagi aku akan menemukan orang beruntung yang berkecukupan kesetiaan itu. Disini.

“ permisi “ bersamaan dengan ketukan pintu yang berfrekuensi sedang. Supaya tidak terkesan brutal seperti hendak merampok. Aku harus menemui pemilik rumah secara langsung. Bukan hanya karena ingin bertemu dengan sang kekasih, melainkan pemilik rumah juga tak mempunyai kotak surat yang biasa dipasang diluar rumah.

“ ooh..surat yang biasanya kan? “ seorang ibu paruh baya usia kira-kira 39 tahun dengan wajah ramah dan sepertinya sudah terbiasa menerima surat-surat seperti ini membukakan pintu, menyadari kedatanganku.

“ iya bu, pak pos yang biasa mengantar sedang tidak masuk, jadi saya yang mengantar“ tak mau membuang waktu aku melanjutkan penuturanku. “ ini surat kalau boleh tahu untuk siapa ya bu? “

“ ini untuk anak saya, tiap minggu sekali surat kaya gini diantar kesini tanpa nama pengirim. Tapi kata anak saya ini memang surat untuknya. Sengaja si pengirim tidak mencantumkan alamat jelas, supaya terkesan misterius katanya. Saya juga kurang tahu“

“ eemm...boleh saya bertemu dengan anak ibu !”

“ oo.. silakan, saya panggil dulu. Silakan duduk “

Tak lama kemudian seorang gadis muncul dari balik pintu menuju ketempatku duduk, diteras rumah. Aku kaget. Tidak hanya aku. Dia juga terlihat kaget dengan kedatanganku.

Ternyata gadis itu adalah gadis pengirim surat cinta biru muda. Gadis pengirim kesetiaan berkecukupan. Gadis yang 3 bulan lalu sempat vakum dari kesetiaannya. Dan ternyata aku yang mengantar surat kali ini, kagetnya. Dan sang kekasih? tanyaku yang terus mengalir membanjiri pikiranku.

“ kau gadis surat cinta ? kau sang kekasih? kau.... “

“ iya aku gadis surat cinta biru muda, tapi bukan sang kekasih

“ maksudmu? “

“ kau baca saja surat ini dan kau akan tahu “

Aku baca surat yang ternyata banyak teka-taki seorang gadis penabur kesetiaan itu. Satu persatu. Dia mengambil semua surat-surat yang pernah dia kirim dan menyuruhku membacanya. Tanpa alasan sebelumnya. Dan aku membacanya.

Inilah penggalan surat terakhir yang mengantarkanku sampai disini, mengantarku pada ketidakpercayaan, mengantarkanku pada kenyataan tentang kesetiaan. Kesetiaan terhadap permohonan.

“ Tuhan
....... Aku tidak tahu sampai kapan Kau akan mempertemukanku dengan sang kekasih yang aku minta. Maafkan aku yang sempat aku tak yakin dengan permohonanku sendiri selama 3 bulan. Tapi, pernahkah terpikir olehMu untuk memperlihatkan sesosok keindahan yang rapat, sangat rapat kepadaku.

Oiya Tuhan, aku pernah melihat keindahan itu. Samar tapi nyata, kadang terlintas sebentar, buram dan kabur. Aku tak yakin dia. Tapi aku berharap dialah sang kekasih.............. “

Tidak pernah ku perkirakan sebelumnya, ternyata surat itu berisi permohonan-permohonannya kepada Tuhan untuk mempertemukannya dengan laki-laki yang nanti akan menjadi jodohnya. Sang kekasih lagi-lagi dia menyebutnya begitu.

“ kau sudah mengerti sekarang ? “

“ iya, aku mengerti. Dan apakah Tuhan sudah mengabulkan permohonanmu?“

“ sudah “

“ lantas, untuk apa kau terus mengirim surat-surat ini? ”

“ baru sekarang, baru sekarang ini Tuhan menunjukkan siapa sang kekasih yang aku minta “

“ siapa? “

“ orang yang selalu menikmati amplop biru muda untuk sang kekasih, orang yang selalu menikmati kesetiaanku, dan orang sempat menanti dan meragukan kesetiaanku selama 3 bulan “

Kuning Kuning Kuning


Kami membawanya dalam keadaan tertidur
Tidur..

1 jiwa 3 kuning

1 raga 3 kuning

1 nyawa 3 kuning

Pasan nafas terdengar ironi
Diiringi melati yang membaui
Kuning, kuning, kuning
Dari sini dia hening

THE TOURNAMENT 'Hanya yang Terbaik yang akan Bertahan Hidup


Pemain: Robert Carlyle, Kelly Hu, Ving Rhames, Sébastien Foucan, Liam Cunningham, Ian Somerhalder, Scott Adkins

Sinopsis
Setiap tujuh tahun, digelar sebuah turnamen yang dikenal dengan nama The Tournament. Tak ada yang tahu kalau turnamen ini ada. Tempat digelarnya turnamen pun selalu berubah-ubah. Yang tak pernah berubah adalah aturan main turnamen ini. Para pembunuh yang menjadi kontestan harus saling bunuh sampai hanya tinggal satu orang saja yang tersisa.

Tahun ini, The Tournament digelar di Middlesbrough, Inggris. Semua persiapan sudah dilakukan dan para kontestan pun sudah dipilih. Masing-masing kontestan ini mengenakan alat pelacak yang ditanam dalam tubuh mereka. Dengan alat ini penonton bisa mengetahui keberadaan masing-masing kontestan dan dengan cara yang sama pula masing-masing kontestan bisa saling mengetahui keberadaan mereka.

Di antara para kontestan itu ada Joshau Harlow (Ving Rhames) yang bermaksud mencari orang yang bertanggung jawab atas kematian istrinya. Ada lagi Lai Lai Zhen (Kelly Hu) yang hanya ingin mendapatkan hadiah US$10 juta yang dijanjikan sementara Miles Slade (Ian Somerhalder) mengikuti turnamen ini hanya agar ia bisa membunuh. Meski masing-masing punya alasan sendiri-sendiri, tujuan mereka tetap sama: menjadi orang yang hidup hingga turnamen berakhir.

Review
Dari judul saja sudah bisa diperkirakan apa yang bakal dibahas oleh film garapan sutradara Scott Mann ini. Sederhana memang, karena film seperti ini memang tak membutuhkan alur cerita yang terlalu kompleks. Malahan kalau mau sedikit sinis, alur kisah hanya dibuat untuk merangkai adegan-adegan laga yang sebenarnya adalah menu utama film semacam ini.

Tak ada yang baru dari film berjudul THE TOURNAMENT ini. Kalau Anda mau menengok ke belakang, di tahun 1990-an film-film semacam ini sempat jadi tren. Dan nama yang sempat mencuat saat itu adalah Jean Claude Van Damme. Kali ini tak ada Van Damme tapi bukan berarti warna yang ditawarkan lantas berbeda. Semuanya serba dibesar-besarkan sementara karakter yang ada malah jadi sesuatu yang tak penting.

Sebagian besar karakter terlihat seperti dua dimensi. Latar belakang masing-masing karakter utama dibeberkan seiring dengan jalannya cerita. Tempo pun dibuat cepat seolah tak menyisakan waktu buat penonton untuk beristirahat. Bisa jadi ini memang disengaja karena pada saat tempo menurun maka mau tak mau harus ada kerja keras untuk menahan penonton beranjak dari kursi.

THE TOURNAMENT memang bukan film kelas Oscar. Tak ada yang istimewa dari film ini, tapi kalau Anda sedang penat dan memerlukan hiburan yang tak 'membebani', bisa jadi film ini memang konsumsi yang tepat.(kpl/roc)

Genre : Action
Release Date : Oct 20, 2009
Director : Scott Mann
Script : Jonathan Frank, Nick Rowntree, Gary Young
Producer : Gina Fegan, Glenn M. Stewart, Keith Bell
Distributor : AV Pictures
Duration : 97 minutes
Budget : US$5.8 million
Official Site : -

SeLuk-beLuk PenuLisan Cerpen

Pengertian Umum Cerpen

Sebenarnya, tidak ada rumusan yang baku mengenai apa itu cerpen. Kalangan sasterawan memiliki rumusan yang tidak sama. H.B. Jassin –Sang Paus Sastra Indonesia- mengatakan bahwa yang disebut cerita pendek harus memiliki bagian perkenalan, pertikaian, dan penyelesaian. A. Bakar Hamid dalam tulisan "Pengertian Cerpen" berpendapat bahwa yang disebut cerita pendek itu harus dilihat dari kuantitas, yaitu banyaknya perkataan yang dipakai: antara 500-20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu watak, dan adanya satu kesan. Sedangkan Aoh. KH, mendefinisikan bahwa cerpen adalah salah satu ragam fiksi atau cerita rekaan yang sering disebut kisahan prosa pendek. Dan masih banyak sastrawan yang merumuskan definisi cerpen. Rumusan-rumusan tersebut tidak sama persis, juga tidak saling bertentangan satu sama lain. Hampir semuanya menyepakati pada satu kesimpulan bahwa cerita pendek atau yang biasa disingkat cerpen adalah cerita rekaan yang pendek.

Dari beberapa buku dan uraian yang layak dijadikan pedoman, tampaknya pendapat pakar cerita pendek dunia, Edgar Allan Poe, sangat cocok menjadi panduan- karena secara teoritis ia memenuhi kriteria ilmiah, tetapi secara praktis ia dapat diaplikasikan. Pendapat yang dirinci Muhammad Diponegoro dalam bukunya Yuk, Nulis Cerpen Yuk disederhanakan sebagai berikut:

Pertama, cerita pendek harus pendek. Seberapa pendeknya? Sebatas rampung baca sekali duduk menunggu bus atau kereta api, atau sambil antre karcis bioskop. Disamping itu ia juga harus memberi kesan secara terus-menerus hingga kalimat terakhir, berarti cerita pendek harus ketat, tidak mengobral detail, dialog hanya diperlukan untuk menampakkan watak, atau menjalankan cerita atau menampilkan problem.

Kedua, cerita pendek mengalir dalam arus untuk menciptakan efek tunggal dan unik. Menurut Poe ketunggalan pikiran dan aksi bisa dikembangkan lewat satu garis dari awal sampai akhir. Di dalam cerita pendek tak dimungkinkan terjadi aneka peristiwa digresi.

Ketiga, cerita pendek harus ketat dan padat. Setiap detil harus mengarus pada pada satu efek saja yang berakhir pada kesan tunggal. Oleh sebab itu ekonomisasi kata dan kalimat – sebagai salah satu ketrampilan yang dituntut bagi seorang cerpenis.

Keempat, cerita pendek harus mampu meyakinkan pembacanya bahwa ceritanya benar-benar terjadi, bukan suatu bikinan, rekaan. Itulah sebabnya dibutuhkan suatu ketrampilan khusus, adanya konsistensi dari sikap dan gerak tokoh, bahwa mereka benar-benar hidup, sebagaimana manusia yang hidup.

Kelima, cerita pendek harus menimbulkan kesan yang selesai, tidak lagi mengusik dan menggoda, karena ceritanya seperti masih berlanjut. Kesan selesai itu benar-benar meyakinkan pembaca, bahwa cerita itu telah tamat, sampai titik akhirnya, tidak ada jalan lain lagi, cerita benar-benar rampung berhenti di situ.

Rumusan Poe inilah –saya sepakat dengan Korrie Layun Rampan- sesungguhnya yang cukup bisa mewakili pengertian cerita pendek secara umum.
________________________________________
II. Karakteristik Cerpen

Gambaran umum karakteristik cerpen bisa ditangkap dalam rumusan Edgar Alan Poe, di atas. Untuk mempertegas perbedaan cerpen dengan novel, Ismail Marahimin, dalam Menulis Secara Populer menjelaskan bahwa cerpen memang harus pendek dan singkat. Sedangkan cerita rekaan yang panjang adalah novel. Apa ukuran panjang-pendek suatu cerpen itu? Jumlah halamannyakah? Jumlah kata-katanyakah? Menjawab hal ini, rumusan Poe cukup menjelaskan. Meskipun ada yang berpendapat jumlah katanya tidak lebih dari 10.000 kata (The Liang Gie). Ada yang membatasi jumlah katanya antara 500 – 30.000 kata (Helvy Tiana Rosa).

Yang jelas, karakteristik utama cerpen adalah pendek dan singkat. Di dalam cerita yang singkat itu, tentu saja tokoh-tokoh yang memegang peranan tidak banyak jumlahnya, bisa jadi hanya seorang, atau bisa juga sampai sekitar empat orang paling banyak. Itu pun tidak seluruh kepribadian tokoh, atau tokoh-tokoh itu diungkapkan di dalam cerita. Fokus atau, pusat perhatian, di dalam cerita itu pun hanya satu. Konfliknya pun hanya satu, dan ketika cerita itu dimulai, konflik itu sudah hadir di situ. Tinggal bagaimana menyelesaikan saja.

Karena pendeknya, kita biasanya tidaklah menemukan adanya perkembangan di dalam cerita. Tidak ada cabang-cabang cerita. Tidak ada kelebatan-kelebatan pemikiran tokoh-tokohnya yang melebar ke pelbagai hal dan masalah. Peristiwanya singkat saja. Kepribadian tokoh, atau tokoh-tokoh, pun tidak berkembang, dan kita tidak menyaksikan adanya perubahan nasib tokoh, atau tokoh-tokoh ini ketika cerita berakhir. Dan ketika konfik yang satu itu terselesaikan, kita tidak pula tahu bagaimana kelanjutan kehidupan tokoh, atau tokoh-tokoh, cerita itu.

Dan karena jumlah tokoh terbatas, peristiwanya singkat, waktu berlangsungnya tidak begitu lama, kata-kata yang dipakai harus hemat, tepat dan padat, maka –diatara karakteristik cerpen- tempat kejadiannya pun juga terbatas, berkisar 1-3 tempat saja.

Perlu ditegaskan bahwa cerpen bukan penggalan sebuah novel. BUKAN PULA sebuah novel yang dipersingkat. Cerpen itu adalah sebuah cerita rekaan yang lengkap: tidak ada, tidak perlu, dan harus tidak ada tambahan lain. Cerpen adalah sebuah genre atau jenis, yang berbeda dengan novel.

Namun demikian, sebuah cerpen meskipun singkat tetap harus mempunyai tikaian dramatik, atau dalam bahasa The Liang Gie konflik dramatik, yaitu perbenturan kekuatan yang berlawanan. Baik benturan itu terlihat nyata ataupun tersamarkan. Sebab inilah inti suatu cerpen.
________________________________________
III. Unsur-Unsur Dalam Sebuah Cerpen

1. Tema
Yaitu gagasan inti. Dalam sebuah cerpen, tema bisa disamakan dengan pondasi sebuah bangunan. Tidaklah mungkin mendirikan sebuah bangunan tanpa pondasi. Dengan kata lain tema adalah sebuah ide pokok, pikiran utama sebuah cerpen; pesan atau amanat. Dasar tolak untuk membentuk rangkaian cerita; dasar tolak untuk bercerita.

Tidak mungkin sebuah cerita tidak mempunyai ide pokok. Yaitu sesuatu yang hendak disampaikan pengarang kepada para pembacanya. Sesuatu itu biasanya adalah masalah kehidupan, komentar pengarang mengenai kehidupan atau pandangan hidup si pengarang dalam menempuh kehidupan luas ini. Pengarang tidak dituntut menjelaskan temanya secara gamblang dan final, tetapi ia bisa saja hanya menyampaikan sebuah masalah kehidupan dan akhirnya terserah pembaca untuk menyikapi dan menyelesaikannya.

Secara tradisional, tema itu bisa dijelaskan dengan kalimat sederhana, seperti: 1. Kejahatan pada akhirnya akan dikalahkan oleh kebaikan. 2. Persahabatan sejati adalah setia dalam suka dan duka. 3. Cinta adalah energi kehidupan, karena itu cinta dapat mengatasi segala kesulitan. Dan lain sebagainya.

Cerpen yang baik dan besar biasanya menyajikan berbagai persoalan yang kompleks. Namun, selalu punya pusat tema, yaitu pokok masalah yang mendominasi masalah lainnya dalam cerita itu. Misalnya cerpen “Salju Kapas Putih” karya Satyagraha Hoerip. Cerpen ini melukiskan pengalaman “aku” di negeri asing dengan baik sekali, tetapi secara tajam cerpen ini menyorot masalah moral. Tokoh “aku” dapat bertahan dari godaan berbuat serong karena pertimbangan moral.

2. Alur atau Plot
Yaitu rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita untuk mencapai efek tertentu. Banyak anggapan keliru mengenai plot. Sementara orang menganggap plot adalah jalan cerita. Dalam pengertian umum, plot adalah suatu permufakatan atau rancangan rahasia guna mencapai tujuan tertentu. Rancangan tentang tujuan itu bukanlah plot, akan tetapi semua aktivitas untuk mencapai yang diinginkan itulah plot.

Atau, secara lebih gamblang plot adalah –menurut Aswendo Atmowiloto- sebab-akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar.

Semua peristiwa yang terjadi di dalam cerita pendek harus berdasarkan hukum sebab-akibat, sehingga plot jelas tidak mengacu pada jalan cerita, tetapi menghubungkan semua peristiwa. Sehingga Jakob Sumardjo dalam Seluk-beluk Cerita Pendek menjelaskan tentang plot dengan mengatakan, “Contoh populer menerangkan arti plot adalah begini: Raja mati. Itu disebut jalan cerita. Tetapi raja mati karena sakit hati, adalah plot.”

Dalam cerpen biasanya digunakan plot ketat artinya bila salah satu kejadian ditiadakan jalan cerita menjadi terganggu dan bisa jadi, tak bisa dipahami.

Adapun jenis plot bisa disederhanakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1.Plot keras, jika akhir cerita meledak keras di luar dugaan pembaca. Contohnya: cerpen-cerpen Anton Chekov, pengarang Rusia legendaris, cerpen-cerpen Trisnoyuwono yang terkumpul dalam Laki-laki dan Mesiu, cerpen-cerpen Subagio Sastrowardoyo dalam kumpulannya Kejantanan di Sumbing.

2.Plot lembut, jika akhir cerita berupa bisikan, tidak mengejutkan pembaca, namun tetap disampaikan dengan mengesan sehingga seperti terus tergiang di telinga pembaca. Contoh, cerpen Seribu Kunang-kunang di Manhattan karya Umar Kayam, cerpen-cerpen Danarto dalam Godlob, dan hampir semua cerpen Guy de Maupassant, pengarang Perancis menggunakan plot berbisik.

3.Plot lembut-meledak, atau plot meledak-lembut adalah campuran plot keras dan lembut. Contoh: cerpen Krawang-Bekasi milik Gerson Poyk, cerpen Bulan Mati karya R. Siyaranamual, dan cerpen Putu Wijaya berjudul Topeng bisa dimasukkan di sini.

Adapun jika kita melihat sifatnya, maka ada cerpen dengan plot terbuka, plot tertutup dan cempuran keduanya. Jadi sifat plot ada kalanya:
• Terbuka. Jika akhir cerita merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita, di samping masalah dasar persoalan.
• Tertutup. Akhir cerita tidak merangsang pembaca untuk meneruskan jalan cerita. Contoh Godlobnya Danarto.
• Campuran keduanya.

3. Penokohan
Yaitu penciptaan citra tokoh dalam cerita. Tokoh harus tampak hidup dan nyata hingga pembaca merasakan kehadirannya. Dalam cerpen modern, berhasil tidaknya sebuah cerpen ditentukan oleh berhasil tidaknya menciptakan citra, watak dan karakter tokoh tersebut. Penokohan, yang didalamnya ada perwatakkan sangat penting bagi sebuah cerita, bisa dikatakan ia sebagai mata air kekuatan sebuah cerita pendek.

Pada dasarnya sifat tokoh ada dua macam; sifat lahir (rupa, bentuk) dan sifat batin (watak, karakter). Dan sifat tokoh ini bisa diungkapkan dengan berbagai cara, diantaranya melalui:
1.Tindakan, ucapan dan pikirannya
2.Tempat tokoh tersebut berada
3.Benda-benda di sekitar tokoh
4.Kesan tokoh lain terhadap dirinya
5.Deskripsi langsung secara naratif oleh pengarang
4.Latar atau Setting
yaitu segala keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana dalam suatu cerita. Pada dasarnya, latar mutlak dibutuhkan untuk menggarap tema dan plot cerita, karena latar harus bersatu dengan teman dan plot untuk menghasilkan cerita pendek yang gempal, padat, dan berkualitas. Kalau latar bisa dipindahkan ke mana saja, berarti latar tidak integral dengan tema dan plot. Cerpen saya, Bayi-bayi Tertawa yang mengambil setting khas Palestina, dengan watak, budaya, emosi, kondisi geografi yang sangat khas Palestina tentu akan menjadi lucu jika settingnya dipindah di Ponorogo. Jelas bahwa setting akan sangat menentukan watak dan karakter tokoh.

5. Sudut Pandangan Tokoh
Diantara elemen yang tidak bisa ditinggalkan dalam membangun cerita pendek adlaah sudah pandangan tokoh yang dibangun sang pengarang. Sudut pandangan tokoh ini merupakan visi pengarang yang dijelmakan ke dalam pandangan tokoh-tokoh bercerita. Jadi sudut pangan ini sangat erat dengan teknik bercerita.

Sudut pandangan ini ada beberapa jenis, tetapi yang umum adalah:
1.Sudut pandangan orang pertama. Lazim disebut point of view orang pertama. Pengarang menggunakan sudut pandang “aku” atau “saya”. Di sini yang harus diperhatikan adalah pengarang harus netral dengan “aku” dan “saya”nya.
2.Sudut pandang orang ketiga, biasanya pengarang menggunakan tokoh “ia”, atau “dia”. Atau bisa juga dengan menyebut nama tokohnya; “Aisha”, “Fahri”, dan “Nurul” misalnya.
3.Sudut pandang campuran, di mana pengarang membaurkan antara pendapat pengarang dan tokoh-tokohnya. Seluruh kejadian dan aktivitas tokoh diberi komentar dan tafsiran, sehingga pembaca mendapat gambaran mengenai tokoh dan kejadian yang diceritakan. Dalam “Sekelumit Nyanyian Sunda” Nasjah Djamin sangat baik menggunakan teknik ini.
4.Sudut pandangan yang berkuasa. Merupakan teknik yang menggunakan kekuasaan si pengarang untuk menceritakan sesuatu sebagai pencipta. Sudut pandangan yang berkuasa ini membuat cerita sangat informatif. Sudut pandanga ini lebih cocok untuk cerita-cerita bertendens. Para pujangga Balai Pustaka banyak yang menggunakan teknik ini. Jika tidak hati-hati dan piawai sudut pandangan berkuasa akan menjadikan cerpen terasa menggurui.

________________________________________
IV. Anatomi Cerita Pendek

Setelah mengerti betul definisi cerpen, karakteristik cerpen dan unsur-unsur yang wajib ada dalam membangun cerpen, maka sejatinya Anda sudah sangat siap untuk menciptakan sebuah cerpen. Sebelum menulis cerpen ada baiknya anda mengetahui anatomi cerpen atau bisa juga disebut struktur cerita. Umumnya anatomi cerpen, apapun temanya, di manapun settingnya, apapun jenis sudut pandangan tokohnya, dan bagaimanapun alurnya memiliki anatomi sebagai berikut:
1.Situasi (pengarang membuka cerita)
2.Peristiwa-peristiwa terjadi
3.Peristiwa-peristiwa memuncak
4.Klimaks
5.Anti Klimaks
Atau, komposisi cerpen, sebagaimana ditandaskan H.B.Jassin dapat dikatakan sebagai berikut:
1.Perkenalan
2.Pertikaian
3.Penyelesaian
Cerpen yang baik adalah yang memiliki anatomi dan struktur cerita yang seimbang. Kelemahan utama penulis cerpen pemula biasanya di struktur cerita ini. Helvy Tiana Rosa selama menjadi pimred Annida dan melihat kelemahan mereka itu dan berkomentar,
“Cerpenis-cerpenis pemula biasanya kurang memperhatikan proporsionalitas struktur cerita. Banyak di antara mereka yang berpanjang-panjang ria dalam menulis pembukaan cerpennya. Mereka menceritakan semua, seolah takut para pembaca tak mengerti apa yang akan atau sedang mereka ceritakan. Akibatnya sering satu sampai dua halaman pertama karya mereka masih belum jelas akan menceritakan tentang apa. Hanya pengenalan dan pemaparan yang bertele-tele dan membosankan. Konflik yang seharusnya dibahas dengan lebih jelas, luas dan lengkap, sering malah disinggung sambil lalu saja. Pengakhiran konflik pun dibuat sekedarnya. Tahu-tahu sudah penyelesaian. Padahal inti dari cerpen adalah konflik itu sendiri. Jadi jangan sampai pembukaan cerpen menyamai apalagi sampai menelan konflik tersebut.”

________________________________________
V. Agar Sebuah Cerpen Memiliki Daya Pikat

Agar cerpen ada memikat pembaca, trik-trik berikut ini bisa dipertimbangkan baik-baik:
1.Carilah ide cerita yang menarik dan tidak klise. Mengulang ide cerita semisal “Bawang Merah dan Bawang Putih” adalah pilihan yang kurang tepat, karena akan tampak sangat klise dan menjadi tidak menarik pembaca.
2.Buatlah lead, paragraf awal dan kalimat penutup cerita yang semenarik mungkin. Alinea awal dan alinea akhir sangat mementukan keberhasilan sebuah cerpen. Alinea awal berfungsi menggiring pembaca untuk menelusuri dan masuk dalam cerita yang dibacanya. Sedangkan kalimat akhir adalah kunci kesan yang disampaikan pengarang. Kunci kesan ini sangat penting, karena cerpen yang memberikan kesan yang mendalam di hati pembacanya, akan selalu dikenang.
3.Buat judul cerita yang bagus dan menarik. Sebagaimana buku, cerita yang bagus tidak semuanya dibaca orang. Salah satu penyebabnya adalah kalimat pembuka yang buruk dan judul yang mati, tidak menggugah rasa ingin tahu pembacanya. M. Fauzil Adhim dalam bukunya Dunia Kata menjelaskan beberapa hal yang seyogyanya diperhatikan dalam menulis judul; Pertama, judul sebaiknya singkat dan mudah diingat. Kedua, judul harus mudah diucapkan. Dan yang ketiga, kuat maknanya.
4.Perhatikan teknik penceritaan. Teknik yang digunakan pengarang menyangkut penokohan, penyusunan konflik. pembangunan tegangan dan penyajian cerita secara utuh. Jangan sampai pembaca sudah jenuh di awal cerita. Untuk menghindari kejenuhan pembaca di awal cerita bisa kita gunakan teknik:
o in medias res (memulai cerita dari tengah)
o flash back (sorot balik, penyelaan kronologis)
Anton Chekov menyarankan : “Lipat dualah halaman pertama cerpenmu, lalu robek dua dan buang sobekan yang sebelah atas.”
5.Buatlah suspense, kejutan-kejutan yang muncul tiba-tiba (bedakan dengan faktor kebetulan), jangan terjebak pada cerita yang bertele-tele dan mudah ditebak.
6.Cerpen harus mengandung kebenaran, keterharuan dan keindahan. Elizabeth Jolley, mengatakan,
“Saya berhati-hati agar tidak membuat kesalahan. Sungai saya tidak pernah mengalir ke hulu.” Gabriel Garcia Marquez, sastrawan besar dari Kolumbia yang meraih novel itu berkata, “Pujian terbesar untuk karya saya tertuju kepada imajinasi, padahal tidak satu pun baris dalam semua karya saya yang tidak berpijak pada kenyataan.”

7.Ingat bahwa setiap pengarang mempunyai gaya khas. Pakailah gaya sendiri, jangan meniru. Gunakan bahasa yang komunikatif. Hindari gaya berlebihan dan kata-kata yang terlalu muluk.
8.Perhatikan setiap tanda baca dan aturan berbahasa yang baik, tetapi tetap tidak kaku. Jangan bosan untuk membaca dan mengedit ulang cerpen yang telah anda selesaikan.
Akhirnya, saat Anda berniat menggoreskan pena menulis cerpen ingatlah pesan J.K. Rowling, siapa tahu ada manfaatnya, Mulailah menulis apa saja yang kamu tahu. Menulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri. Lalu saat menulis cerpen ingat pesan Edgar Allan Poe, agar cerpenmu berbobot, Dalam cerpen tak boleh ada satu kata pun yang terbuang percuma, harus punya fungsi, tujuan dalam komposisi keseluruhan.

Selamat menulis cerpen!
madiun- Jawa Timur 4 maret 2011
Jam di komputer menunjukkan 11:14

********************************************************************

Jenis-Jenis JombLo



1) Jomblo Sejati – Jomblo yang satu ini murni belum
pernah pacaran , belum mengerti tentang cinta ,
fokus pikirannya hanya belajar dan belum pernah
naksir siapa siapa .

Ciri-cirinya : Kacamata tebal , penampilan tidak
terjaga , fashion berantakan dan sering keliatan
korek upil didepan umum .

2) Jomblo Sniper – Jomblo yang ini belum pernah
pacaran tetapi sudah ada yang sejak lama
ditaksirnya hanya saja blom berani nembak sampe
sekarang .

Ciri-cirinya : Sering tidak keliatan di tempat
umum karena kurang PD dan nyali , sering mangkal
ditempat tempat sepi , kadang membawa teropong
untuk mengintai dan terlihat membawa banyak
karet gelang untuk nembak cicak didinding .

3) Jomblo Negatif – Yang satu ini baru jadi jomblo
setelah dipecat (dibaca:ditinggal/diputusin) oleh
pacarnya dan berada dalam suasana sedih ,
desprated , dikecewakan , tidak bisa terima
kenyataan dan membenci yang namanya cinta .

Ciri-cirinya : Gampang sirik , sering kesel , bad
mood , emosional dan membenci film film berbau
romantis . So bagi yang lagi mesra mesra nya
mohon hindari jomblo yang satu ini apalagi yang sabet
mantan pacarnya . VERY DANGEROUS !

4) Jomblo Biru – Jomblo yang satu ini baru putus
pacaran secara resmi (sama sama merestui)
karena uda bosan atau jenuh dan lagi kosong.

Ciri-cirinya : Wajah ceria seperti narapidana yang
baru bebas , menikmati hidup dan menemukan
kehidupannya kembali , sering terlihat hangout
rame rame dan happy happy dan banyak lagi ,
kesimpulannya MERDEKA !

5) Jomblo Final – Jomblo yang satu ini uda lagi dekat
dekatnya dengan seseorang dan hampir melepas
status kejombloannya .

Ciri-cirinya : Setiap hari tidak terlepas dari
cermin , make up , fashion update , bodycare ,
rajin rajin baca zodiak , sering senyum senyum
sendiri kalo lagi baca SMS .
.

6) Jomblo Hunter – Jomblo yang ini menikmati
kehidupan jomblonya dan sering sekali gonta ganti
pasangan dan jomblo lagi , hunting lagi , jomblo
lagi , hunting lagi dan seterusnya ….jomblo lagi
…..
Ciri-cirinya : Punya bakat selebriti , PD abis ,
daya tarik yang luar biasa , terlihat sering tebar
pesona sana sini dan makanan sehari hari : add
friend di pesbuk

7) Jomblo Impossible – Khusus cowok , yang ini
berstatus jomblo karena yang ditaksirnya adalah
seseorang yang tidak mungkin didekati lagi ,
seperti selebriti selebriti (Britney , JLo ,
Maskot Kensington), istri tetangga , pacarnya
konglomerat , istri simpanan bos , dll

Ciri-cirinya : Selalu tampil keren 24 jam sehari 7
hari seminggu , kalo berbicara seperti aktor dan
merasa dirinya Tom Cruise .

8) Jomblo Forever – Khusus cewek , yang ini berstatus
jomblo karena menunggu dan berharap bisa
menikahi pria idaman seperti :Andy lau,Jang Dong Gun,Brad Pitt .

Ciri-cirinya : Terlihat menempel foto , poster
idolanya dimana mana , dikamar tidur , kamar mandi
, buku tulis , wallpaper handphone dan dalam
dompetnya . Dalam doanya : Jadikanlah aku
cinderela dan Jang Dong Gun Pangerannya .

9) Jomblo Error – Jomblo ini belum pernah bisa sukses
pacaran karena asal nembak seseorang gagal terus ,
nembak yang lain ditolak terus dan selalu naksir
seseorang yang sudah ada yang punya .sabarlah nak!

Ciri-cirinya : Selalu keliatan berapi api ,
bernafsu ,kalo kenalan langsung tawarin tunangan
besoknya langsung ngajak merried . Kata kata
pertama sewaktu kenalan : Hi , kenalan nama gue
………….. , married yuk !

Laskar PeLacur ( sepenggaL Penuturan )

Sorak-sorai kemeriahan malam itu seakan menambah semaraknya kedukaan anak mucikari. Mereka yang sengaja mengunci kebahagiaan yang asli dalam hiruk-pikuk tuntutan yang telah mereka pilih untuk tetap menempelkan nyawa-nyawa pada raga-raganya. Asli, ini jelas-jelas menceburkan mereka dalam keaslian berbagai kepalsuan.

Malam, hanya malam yang asli yang membuat mereka hidup. Selebihnya mati menjadi mumi. Malam saja yang katanya hidup nyata-nyata membuat mereka tak hidup dalam keaslian. Apalagi dengan pagi, siang, sore yang memang sudah mati mengeras dibalsem dilipat rapat dengan kain ketat dan terpatri dalam peti. Lebih nyata dan asli untuk tak ditempati sebagai pribadi.

Mereka menikmati ini. Menikmati kenikmatan-kenikmatan yang tak akan mereka dapatkan disurga. Katanya.

Musik-musik distorsi penggugah selera mengiringi dentuman nafas yang sangat lekat menempel pada hidung-hidung mereka. Sesekali meninggalkan kecupan hangat pada saat itu dan sepertinya tidak akan hangat lagi jika menilik cinta yang sengaja mereka ciptakan hanya untuk durasi 1 jam. Mengharapkan keintiman tanpa konflik adalah tidak realistis. Disini tak ada kidung penambal duka. Hanya bayaran yang akan menambal luka.

Tak mau tahu dengan status pria-pria pelanggan tubuhnya. Karena tidak ada pentingnya untuk menceritakan status di rumah bordil. Hanya akan menabung kelanjutan beberapa pertanyaan. Kalaupun diperhitungkan, toh tidak akan mampu mengembalikan keaslian hidup mereka. Dan inilah yang sekarang mereka sebut asli.

“ kondom ? “

“ asli, anti bocor “ jawab pelanggan yang siap merajai ketidakberdayaan mereka.

Berharap bahwa tidak ada yang bocor selain rahasia kedukaan-kedukaan mereka.

Disinilah mereka titipkan kehidupan yang tak hidup, kematian yang tak mati, kenyataan yang tak nyata, keraguan yang tak ragu, kesepian yang tak pernah sepi, keuntungan yang buntung, kenikmatan yang tak nikmat membawa kepalsuan yang tidak palsu. Asli.

“ Ada hal yang tidak ingin kami lepaskan ...”